Pasalnya, daerah ini pernah terkena dampak letusan Gunung Agung hingga cukup parah. Desa Tianyar menjadi aliran lahar dari letusan Gunung Agung.
Namun, selalu ada hikmah yang tersembunyi, seperti melimpahnya material gunung berupa pasir hitam dan bebatuan gunung yang merupakan bahan bangunan terbaik, termasuk menyisakan savana yang cukup luas di Desa Tianyar.
Pesona Wisata Alam di Savana Tianyar Bali
Efek dari letusan Gunung Agung, Savana Tianyar terbentuk menjadi daerah berumput yang tandus dan kering di musim panas.
Tempat ini menawarkan pengalaman alam baru dan indah yang membuat banyak orang tertarik untuk mengunjunginya.
Savana Tianyar menawarkan pemandangan bebatuan gunung di antara rerumputan berwarna coklat dan kuning yang berpadu apik.
Semakin cantik dengan latar belakang Gunung Agung dan deretan perbukitan, salah satunya Bukit Mangun.
Tidak salah jika pemandangan Savana Tianyar disebut mirip seperti suasana di Afrika. Apalagi, ketika Anda memilih untuk berkunjung ke tempat ini pada musim kemarau.
Pemandangan hamparan rumput yang menguning berpadu dengan Gunung Agung di kejauhan, membuatnya seperti pemandangan padang rumput di Afrika.
Namun tentunya suasana Padang Rumput Tianyar jauh lebih aman dibandingkan Afrika. Di sini, Anda tidak akan menjumpai hewan buas yang berkeliaran secara bebas.
Justru Anda bisa menikmati pemandangan ketika momen matahari terbenam dan matahari terbit, kecantikannya membuat tempat ini begitu populer di kalangan para wisatawan.
Pemandangan indah dengan latar belakang Gunung Agung, wajib diabadikan dengan berswafoto. Musim kemarau maupun musim hujan, Savana Tianyar tetap menyuguhkan pesonanya.
Pada musim kemarau, hamparan padang rumput kuning menawarkan suasana seperti di Afrika. Sementara itu, pemandangan di musim hujan ketika rumput mulai menghijau juga tidak kalah eksotis.
Pemandangan ini pun kerap dikombinasikan dengan kehadiran beberapa ekor kuda yang bisa mempercantik tampilan foto.
Lokasi Savana Tianyar
Desa Tianyar terletak di bagian utara pulau, butuh sekitar satu jam perjalanan jika berangkat dari destinasi wisata populer Singaraja.
Desa ini dikenal dengan teras-teras padi dan kuil-kuil Hindu tradisional Bali, termasuk Pura Dalem Tianyar dan Pura Puseh Tianyar.
Savana Tianyar, dengan latar pemandangan Gunung Agung di sebelah barat, hamparan padang rumput yang indah membuat orang-orang yang datang ke Savana Tianyar berdecak kagum.
Jika dari Kota Denpasar, waktu tempuh yang diperlukan adalah sekitar 2,5 jam dengan jarak mencapai 77 km.
Sementara itu, jarak dari pusat Kota Amlapura kurang lebih 40 km dan sekitar 16 km dari objek wisata Tulamben.
Tempat wisata ini juga berada tak jauh dari destinasi wisata populer lain di Karangasem, seperti Pantai Amed, Pantai Jemeluk, serta deretan pantai indah lain di Karangasem.
Aktivitas Menarik di Savana Tianyar Bali
Masyarakat setempat yang mayoritas beragama Hindu biasa merayakan beberapa upacara dan festival tradisional yang diadakan sepanjang tahun di sana. Sehingga sangat menarik untuk disaksikan oleh wisatawan.
Desa ini juga merupakan rumah bagi beberapa usaha kecil, termasuk pertanian dan toko-toko kecil. Jadi, wisatawan bisa membeli produk-produk khas daerah tersebut.
Lokasi Savana Tianyar Bali juga cocok digunakan bagi wisatawan yang ingin menjajal ketangguhan kendaraan. Di sana terdapat jalanan berliku dan curam.
Ingin piknik dan berkemah juga bisa dilakukan di sini. Namun resikonya mungkin akan merasakan teriknya sinar matahari sebab di savana minim pepohonan.
Selain itu, wisatawan juga bisa mampir ke Bukit Mangun. Bukit Mangun adalah sebuah bukit yang terletak di Bali, Indonesia. Bukit ini terkenal karena pemandangan yang indah, terutama saat matahari terbenam.
Bukit Mangun juga menawarkan aktivitas outdoor seperti panjat tebing dan bersepeda. Ada juga beberapa tempat wisata di sekitar bukit ini, seperti Taman Nasional Bali Barat dan Pantai Labuan Lalang.
Untuk berwisata di Savana Tianyar, traveler tak perlu membayar tiket masuk alias gratis. Savana Tianyar juga terbuka kapanpun karena belum ada pihak yang mengelola.